Pages

ESOK, KAN TERLAMBAT - PUTUSKANLAH SEKARANG !

dari Kotbah 10 Maret 2013

"ESOK, KAN TERLAMBAT - PUTUSKANLAH SEKARANG !"

"Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini jika kamu mendengarkan suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun,
di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, 
sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata:
Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku:
Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa."
Ibrani 3 : 7 - 13


     Di awal kuliah saya di AKAMIGAS (Akademi Minyak dan Gas Bumi) di Cepu - Jateng pada awal 1972, kami para mahasiswa digembleng dengan menanamkan motto : "Apa yang dapat kamu lakukan hari ini, lakukanlah - jangan tunda sampai esok hari." Motto ini diberikan untuk membiasakan kami sejak dari bangku kuliah, sampai kami kembali bekerja di Pertamina setelah lulus nanti.

     Saya percaya, sesuai Firman Tuhan dalam Ibrani 3 : 7-13, anak-anak Tuhan sedang diperingatkan agar "tidak menunda-nunda untuk membuat keputusan dan langkah iman yang benar, demi kebaikannya sendiri!" Selanjutnya, ada peringatan - peringatan penting yang harus kita simak dari ayat-ayat tersebut:
  1. Tuhan sedang menawarkan kepada anak-anak-Nya berkat (yang akan kita nikmati jika kita mentaatinya). 
  2. Ada dua hal yang sangat diperlukan untuk mendapat berkat Tuhan itu: "Iman dan Ketaatan."
  3. Tuhan ingin kita segera membuat keputusan yang benar, dan tidak menunda sampai besok. Mengapa?
  • Menunda taat, sama saja dengan tidak taat.
  • Lagipula, kita tidak mengetahui kapan hidup kita akan berakhir di bumi ini; kita tidak dapat memastikan, apakah masih ada hari esok untuk kita. So, mengingat Tuhan selalu menawarkan yang terbaik bagi setiap kita, marilah kita merenungkannya dengan hati dan pikiran yang jernih, bahwa diperlukan iman dan ketaatan segera! Tawaran itu harus kita terima sekarang. Jika tidak, kita akan rugi tentunya!
     Demikian pula dengan perintah Tuhan! Jika Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, jangan menunda-nunda untuk mentaatinya! Ingat: "Menunda taat sama dengan tidak taat." Contoh: Abraham, dalam Kejadian 22 : 1-3..."Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya : "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.
Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya: ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya."
Demi Ia segera melakukan perintah Tuhan (Baca saja: ayat 3). Hasilnya, ia menerima berkat besar (Baca: Kejadian 22 : 4-18 ..."Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: Ya , anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." ).
Saudara mau menyenangkan Tuhan? Jangan menunda mentaati perintah-Nya! Lakukan sekarang, dan lihat hasilnya!


"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari; selama masih dapat dikatakan hari ini, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa."
Ibrani  3 : 13.  

0 komentar:

Posting Komentar