Pages

ROH HIKMAT DAN WAHYU DALAM SETIAP ANAK TUHAN

Bacaan Alkitab : Efesus 1 : 15-23
"Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang tergantung dalam dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut , bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu."

Ayat Renungan : Efesus 1 : 17B
"supaya Ia memberikan kepadamu roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar."

Sesungguhnya, wahyu adalah penyingkapan tentang rahasia-rahasia Allah. Dan sebagaimana yang rasul Paulus katakan dalam Efesus 3 : 1-3, dapatlah dikatakan bahwa: "Pemahaman akan Firman Allah selalu terjadi melalui penyampaian wahyu." Dalam hal ini, Allah tidak sekadar menjelaskan tentang Diri-Nya kepada manusia, tetapi Dia langsung menyatakan Diri-Nya.
Ingat ini:
Tidak seorangpun dapat mengenal Allah, kecuali Ia sendiri yang menyatakan Diri-Nya (Baca: Yohanes 17 : 25-26),  terlebih lagi kepada orang-orang yang bergaul akrab dengan-Nya (Baca: Mazmur 25 : 14).
Selanjutnya, menurut Yesaya 11 : 1-2, roh hikmat dan wahyu itu dikerjakan oleh Roh Kudus dalam setiap anak Tuhan. Dengan kata lain, dapatlah dikatakan bahwa wahyu itu hidup dalam hati anak-anak Tuhan, memberikan terang dan mendatangkan pengertian. So, setiap anak Tuhan yang menerima wahyu tentang Tuhan akan mengenal Tuhan dengan benar, hal mana akan berdampak dalam hidupnya. Hidupnya akan semakin berkenan kepada Tuhan, sebab pewahyuan itu akan membaharui hidupnya, termasuk cara dia berinteraksi dengan sesamanya.
Bagaimana dengan saudara?

BERDOA SEBELUM TIDUR

Bacaan Alkitab : Mazmur 63 : 1-9
"Kerinduan kepada Allah"
Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda.
"Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau,
jiwaku haus kepada-Mu, 
tubuhku rindu kepada-Mu,
seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus,
sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup;
bibirku akan memegahkan Engkau.
Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku 
dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan,
dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku,
merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, -
sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, 
dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
Jiwaku melekat kepada-Mu,
tangan kanan-Mu menopang aku."

Ayat renungan : Mazmur 63 : 7
"Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku merenungkan Engkau sepanjang kawal malam."

Saya percaya, saudara sudah berdoa sebelum tidur pada malam hari dan minta Tuhan memberimu tidur yang pulas / berkualitas. Namun, tiba-tiba di tengah malam, saudara terbangun / terjaga. Jangan bimbang dengan hal itu!
Berdoalah dan bertanyalah pada Tuhan: "Apa maksud semuanya ini?" Tuhan pasti menjawab saudara! Ada kalanya, seseorang memerlukan dukungan doa, dan saudara dibangunkan untuk berdoa bagi dia. Jangan ragu, sebab Roh Kudus akan menuntun saudara berdoa, sesuai dengan kebutuhan orang itu. Dan, doa saudara pasti dikabulkan, sebab untuk itulah saudara dibangunkan Tuhan.
Ingatlah: Tuhan tidak pernah tertidur. Ketika saudara terjaga, Tuhan ada di sana. Ia ingin saudara ambil bagian bersama-Nya dalam menolong seseorang. Percayalah, setelah itu, saudara akan tidur kembali dengan perasaan bahagia, sebab telah dipilih Tuhan! indah, kan?

JIKA ORANG TIDAK MEMILIKI ROH KRISTUS, IA BUKAN MILIK KRISTUS

Bacaan Alkitab : Roma 8 : 9-16
"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah , adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."

Ayat Renungan : Roma 8 : 9B
"Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."

Saudaraku, jika kita mengaku bahwa kita adalah milik Kristus (karena kita telah ditebus dengan Darah-Nya yang tak ternilai), kita harus membuktikan hal itu dengan kehadiran Roh Kristus di dalam kita.
Perhatikan: Ketika Kristus Yesus ada di bumi, Ia dipimpin oleh Roh Kudus, yang disebut juga Roh Kristus. Edwin Louis Cole, dalam bukunya "Menjadi Pria Sejati", mengatakan bahwa sifat-sifat yang ada pada Kristus, merupakan ciri-ciri pria sejati, demikian juga kebajikan, karakter dan vitalitasnya merupakan ciri-ciri pria sejati (bahkan, anak Tuhan yang sejati!). Oleh karenanya, apa yang dihasilkan oleh Roh Kristus di dalam kehidupan Kristus, juga dapat dihasilkan dalam diri kita. Amin?
Edwin Louis Cole juga mengatakan: "Semakin tinggi tingkat penyerahan hidup kita kepada-Nya, akan semakin besar pula sifat dan karya-karya-Nya yang terwujud melalui hidup kita."
Puji Tuhan!
Ia berkata, bahwa Ia datang ke bumi hanya untuk melakukan kehendak Bapa. Untuk itu, Ia berkata, Ia tidak melakukan apapun dari diri-Nya sendiri, melainkan hanya melihat apa yang Bapa kerjakan.
Dan, itulah yang Dia kerjakan (Baca: Yohanes 5 : 19.... "Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: 
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak." ).
So, jika Bapa menghendaki kita hidup dalam Roh dan bukan dalam daging, marilah kitajuga memberi diri dipimpin Roh Kristus dan hidup dalam Roh, serta mematikan semua keinginan daging.
Baca juga: Galatia 5 : 19-21.... "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu - seperti yang telah kubuat dahulu -  bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah."
Tuhan Yesus memberkati!

HIDUPLAH SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG

Bacaan Alkitab: I Yohanes 1 : 5-10
"Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita."

Ayat Renungan: I Yohanes 1 : 6
"Jika kita... beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.""

Haleluyah! Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Dan, Ia menghendaki setiap generasi memiliki hubungan yang bersifat pribadi dengan-Nya. Namun, karena manusia telah berdosa dan hidup dalam kegelapan, hubungan yang bersifat pribadi antara Allah dan manusia itu tidak mungkin terlaksana, "karena terang tidak dapat bersatu dengan gelap" (Baca: II Korintus 6 : 14C).
Untuk tujuan inilah Kristus Yesus telah datang ke dunia, untuk memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (Baca I Petrus 2 : 9).
Dan, setiap kita yang menjawab panggilan-Nya itu telah mendapat jaminan:
"Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Baca: Yohanes 8 : 12B).
Itulah sebabnya rasul Paulus menasehati kita: "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang." (Baca: Efesus 5 : 8).
Mengingat akan kerinduan Bapa untuk bersekutu dengan anak-anak-Nya , dan juga mengingat bahwa terang tidak dapat bersatu dengan gelap, saudara dan saya harus menjaga hidup kita masing-masing, agar tetap terpelihara dalam terang Tuhan yang ajaib itu.
Bacalah: Efesus 5 : 1-14 , "Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono - karena hal-hal ini tidak pantas - tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
dan lakukanlah hal-hal ini:
  1. Ikutilah teladan Kristus (ayat 1-2).
  2. Jaga pergaulanmu (ayat 5-7).
  3. Jaga perkataanmu (ayat 3-4 & 12).
  4. Jaga perilakumu dan jangan kompromi (ayat 10-11)
Selamat!

MEMILIKI HUBUNGAN PRIBADI DENGAN BAPA!

"Memiliki Hubungan Pribadi Dengan Bapa!"
Hosea 6 : 1-6
"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita,
dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; 
Ia pasti muncul seperti fajar,
Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
"Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim?
Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda?
Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
"Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi,
Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, 
dan menyukai pengenalan akan Allah, 
lebih dari pada korban-korban bakaran."

     Sejak kejatuhan manusia, Allah mencari pribadi-pribadi yang mau menjalin hubungan pribadi dengan Dia. Kitab Kejadian mencatat tentang Henokh, "Bagaimana dia hidup dalam persekutuan dengan Allah, sampai Allah mengangkat dia ke sorga" (Baca: Kejadian 5 : 21-24, Terjemahan FAYH). Juga tentang Nuh, bahwa "Nuh senantiasa mengikuti kehendak Allah  dan hidup dalam hubungan yang erat dengan Dia" (Baca: Kejadian 6 : 9B, Terjemahan New Living Translation). Kemudian Allah menemukan Abraham dan menetapkan keturunannya, yaitu Israel, untuk menjadi suatu umat bagi-Nya, yang suka menjalin hubungan pribadi dengan-Nya. Namun, sejak Israel keluar dari Mesir dan memasuki Tanah Perjanjian, muncul generasi baru, "Yang tidak mengenal Tuhan..." (Baca: Hakim-hakim 2 : 10).
     Saudaraku, Allah itu kekal adanya dan Dia menghendaki setiap generasi memiliki hubungan yang bersifat pribadi  dengan-Nya, serta mengenal Anugerah dan Kuasa-Nya dalam kehidupan mereka. Itulah sebabnya Ia berbicara melalui nabi Hosea dalam Hosea 6 : 6 tersebut.
     Maka, ketika Tuhan Yesus datang ke bumi, Ia telah menunjukkan ketaatan sepenuhnya kepada kehendak Allah, dan memperkenalkan Dia sebagai Bapa Mahakasih. Ketika Tuhan Yesus kembali ke Sorga, Roh Kudus telah turun dan bekerja dengan luar biasa, agar manusia dikembalikan ke dalam persekutuan yang intim dengan Bapa. Oleh Roh Kuduslah Bapa menaruh Kasih Agape-Nya  di dalam hati kita, dan menginginkan kita mengasihi-Nya dan rindu bersekutu dengan-Nya, serta mengenal-Nya secara pribadi. Baca: Filipi 3 : 7-11. "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus, Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati."
Tuhan Yesus memberkati!


"Aku tidak mengingini korban-korbanmu; Aku mengingini kasihmu.
Aku tidak mengingini persembahan-persembahanmu;
yang Kuingini ialah agar kamu mengenal Aku."
Hosea 6 : 6,
(Terjemahan FAYH)

MILIKI IMAN YANG MENYENANGKAN HATI-NYA

Bacaan Alkitab : Matius 17 : 14-21
"Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu kemari!" dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.
Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat in ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa."]

Ayat Renungan : Matius 17 : 20
"... Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."

Apa yang Tuhan Yesus katakan pada ayat 20, dapat kita tafsirkan sebagai berikut:
  • Gunakanlah iman yang engkau miliki, betapa kecilpun tampaknya, sambil memperbesar pandangan hatimu terhadap Tuhan yang Maha Besar!
  • Pandanglah Tuhan sebagaimana Ia ada - Maha Besar, Maha Kuasa, Sanggup melakukan segala perkara, Tiada suatu apa  pun yang mustahil bagi-Nya". Maka imanmu akan membubung tinggi!  
Lakukanlah ini setiap hari, maka saudara akan memiliki iman yang dahsyat! Perhatikan: Jika Bapa Sorgawi menginginkan iman yang menyenangkan hati-Nya, saudara telah menjadi anak Bapa yang istimewa. Selamat!

ALLAH TIDAK MUNGKIN BERDUSTA

Bacaan Alkitab : Ibrani 6 : 9-20
 "Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan. Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. 
Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya, kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak." Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah, supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilauhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya."

Ayat Renungan : Ibrani 6 : 18
"... Allah tidak mungkin berdusta ..."

Saudara percaya bahwa Allah, Bapa kita, tidak pernah berdusta? Puji Tuhan. Itulah iman!
Alkitab berkata dalam Yohanes 8 : 44, bahwa iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta!
Hati-hati: iblis selalu berusaha dengan gigih agar anak-anak Tuhan mengalihkan mata imannya dari Tuhan Yesus Kristus. Salah satu caranya adalah melepaskan roh ketakutan ke dalam diri anak-anak Tuhan, yang akan menimbulkan berbagai ketakutan, antara lain: ketakutan akan kegagalan, kekurangan, termasuk ketakutan terhadap manusia dan kematian. Alkitab berkata: "Lawanlah dia dengan iman yang teguh" (Baca: I Petrus 5 : 9). Caranya:
  1. Carilah Tuhan, dan tetaplah tinggal dalam Hadirat-Nya (Baca: Roma 8 : 31 & 37).
  2. Bertekunlah dalam Firman-Nya, dan jadilah pelaku Firman yang setia (Baca: Yosua 1 : 8 & Mazmur 1 : 1-3).
  3. Senangkanlah hati Tuhan, dan lawanlah iblis (Baca: Yakobus 4 : 7).
Saudara pasti menang. Haleluyah!

BERDIRI TEGUH DALAM IMAN

Bacaan Alkitab : Daniel 6 : 1-29
"Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun. Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Maka berkatalah orang-orang itu : "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"
Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku! Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." Sebab itu raja Darius, membuat surat perintah dengan larangan itu.
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya." Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.
Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!" Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!" Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.
Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa; dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!
Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan istri-istri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel,sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."
Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresy, orang Persia itu."

Ayat Renungan : Ibrani 11 : 33
"Yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan..., menutup mulut singa-singa."

Saudaraku, bacalah Daniel 6 : 1-10 dan ketahuilah, bahwa sebuah persekongkolan sedang berlangsung. Beberapa pejabat tinggi negara Media berusaha menjegal Daniel, untuk memastikan bahwa dia adalah buruk di mata raja Darius. Dan, rencana mereka berhasil.
Ingat: Ini bukan alur cerita sebuah novel modern, melainkan sebuah kisah tua yang benar-benar terjadi, bagaimana Daniel sampai berada di goa singa.
Perhatikan: Sekalipun undang-undang baru telah diberlakukan, bahwa selama tiga puluh hari, siapa pun hanya boleh menyampaikan permohonan kepada raja Darius saja, dan bukan kepada dewa / manusia mana pun; Daniel tetap teguh dalam iman kepada Allahnya, dan tetap menyembah dan berdoa kepada Allah tiga kali sehari (Baca: Daniel 6 : 11).
Hati-hati: Berdiri teguh dalam iman dapat juga membawa akibat negatif, terlebih dari sudut pandang duniawi.
  • Mereka yang tidak menghormati Tuhan dan Firman-Nya, biasanya gusar terhadap orang yang menghormati Dia.
  • Ketergantungan yang mutlak kepada Dia dapat membuat saudara dibenci orang. Tapi, Tuhan kita hebat! Amin? Jika Ia melindungi dan membela Daniel, Ia pun akan melakukan itu pada saudara! So, tetaplah setia dalam iman!

ALLAH BEKERJA DALAM SEGALA SESUATU UNTUK DATANGKAN KEBAIKAN BAGI YANG MENGASIHI DIA

Bacaan Alkitab : Yesaya 55 : 6-11
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya;
baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."

Ayat Renungan : Roma 8 : 28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia..."

 Hari ini, kita akan membahas tentang "Iman dalam menghadapi masa-masa yang sulit." Sebagai hamba Tuhan dan Gembala Sidang, saya sering berhadapan dengan anak-anak Tuhan yang bertanya-tanya:
"Mengapa, Tuhan?" Mengapa hal yang buruk ini terjadi pada saya? Saya ini anak-Mu!"
Saudaraku, menjawab pertanyaan itu, kita perlu mempertimbangkan tiga hal ini:
  1. Rancangan Tuhan. Ingat: Ia mempunyai rancangan indah bagi kita (Baca: Yeremia 29 : 11 dan I Petrus 1 : 3). Ia yang telah menebus kita dengan Darah-Nya yang tak ternilai, telah menjadikan kita Milik-Nya yang berharga! (Baca: Yesaya 43 : 1 & 4A). Tuhan pasti mempunyai tujuan indah bagi kita lewat kepedihan dan penderitaan kita! Amin?
  2. Pilihan kita. Seringkali, cara Tuhan tidak masuk akal bagi kita! Namun, disaat seperti ini, kita harus tetap mempercayai Tuhan, "Bahwa Ia baik dan bijak!" Amin? Tidak mungkin Ia berbuat jahat atau pun kesalahan! So, yakinlah, bahwa rasa sakit yang saudara alami saat ini, hanyalah sementara!
  3. Ketekunan kita. Bacalah: Yakobus 1 : 2-4 dan Roma 12 : 12 dan bertekunlah dalam iman, sampai semua ini berlalu dengan indah! Saudara adalah partner / mitra yang Tuhan cari (Baca: II Timotius 2 : 12A). 
Selamat berjuang saudaraku, Tuhan Yesus memberkati!

PENYERTAAN TUHAN DALAM SITUASI SULIT

Bacaan Alkitab: Kejadian 39 : 1-23
"Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang. Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri.
Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. Selang beberapa waktu istri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada istri tuannya itu:"Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau istrinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah. Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata:"Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar. Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar, di panggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya kemari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar." juga ditaruhnya baju Yusuf itu disisinya, sampai tuan rumah pulang. Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku. Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar." Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan istrinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya. Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjaara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil."

Ayat Renungan: Kejadian 39 : 23B
"Tuhan menyertai dia (Yusuf) dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil."

Saudaraku, dengan perkenanan Tuhan, saya telah melayani di beberapa rumah tahanan di negeri tercinta ini, dan saya menemukan bahwa banyak orang di situ hidup tanpa harapan dan tujuan.
Hal ini membuat mereka kehilangan motivasi atau kemauan untuk hidup. Tetapi tidak demikian halnya dengan Yusuf! Perhatikan:
  • Yusuf bisa saja membiarkan kekecewaan karena perlakuan jahat kakak-kakaknya, berkembang menjadi kepahitan dan kebencian. Dia bahkan tidak layak untuk dipenjarakan.
  • Sebaliknya, Yusuf memilih untuk mempercayai Allah dan melakukan dengan iman hal-hal yang menyenangkan hati-Nya (baca: Kejadian 39 : 9B, ...."Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"). Sebagai akibatnya, Allah menyertai dia dan membuat berhasil apa yang dikerjakannya, bahkan memberi dia karunia menafsir mimpi, serta mengubahkan penderitaannya menjadi kemuliaan.
 Kalau Yusuf memiliki iman dan ketaatan yang luar biasa (sampai Firaun pun mengakui dia sebagai seorang yang penuh dengan Roh Allah - Kejadian 41 : 38 ...."Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"),
saya percaya, kita anak-anak Tuhan pun bisa seperti itu. Sebab, Roh Allah ada pada kita!

ALLAH BERKUASA MELAKSANAKAN APA YANG TELAH IA JANJIKAN

Bacaan Alkitab : Roma 4 : 16-25
"Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, -
seperti ada tertulis: "Engkau telah kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" - di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. 
Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita."

Ayat renungan : Roma 4 : 20-21
"Terhadap janji Allah ia tidak bimbang.... malah Ia diperkuat dalam imannya.... bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan."

H.W. Smith pernah menulis, "Penglihatan bukanlah iman, demikian juga pendengaran dan perasaan, bukanlah iman."
Tetapi, percaya ketika tidak melihat, tidak mendengar dan tidak merasa, adalah iman.
Bacalah: Kejadian 12 : 1-4 dan akuilah, bahwa Abraham adalah seorang beriman. Apa yang Allah minta dari Abraham, pasti berat juga bagi setiap kita, yaitu "meninggalkan keluarga dan sanak saudara / sahabat, lalu pergi ke suatu negeri yang tidak dikenal." Namun demikian ada satu hal yang menentramkan hati Abraham, ialah "Janji Allah!" (Baca saja: Kejadian 12 : 2-3). Saya percaya, yang membuat Abraham meresponi panggilan Tuhan secara positif, bukanlah janji bahwa ia akan menjadi masyhur, melainkan kerinduannya untuk menunjukkan imannya, melalui ketaatan total! Amin?
Dengan kata lain, Abraham meninggalkan segala sesuatu hanyalah karena Allah berkata:
"Pergilah!" 
Pertanyaan: Jika Bapa Sorgawi memanggil saudara untuk suatu tugas pelayanan, bersediakah saudara mematuhi Dia - walaupun itu berarti melepaskan sesuatu yang sangat saudara sayangi?
Ingat: Iman dan ketaatan Abraham tetap dijaga olehnya, sampai kepada menantikan keturunan yang Allah janjikan, bahkan sampai kepada mengorbankan Ishak, keturunan yang Allah janjikan itu! (Baca: Ibrani 11 : 17-19). Iman dan ketaatan seperti inilah yang menyenangkan hati Allah. Tunjukkanlah itu pada-Nya, dan saudara pasti bahagia!


PERCAYALAH KEPADA ALLAH BAPA DAN TUHAN YESUS

Bacaan Alkitab : Mazmur 27 :1-6
Dari Daud.
"TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
TUHAN adalah  benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku,
mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya.
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku,
menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya;
Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku;
dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; 
aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN."

Ayat Renungan : Ibrani 11 :1
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

Tema kita minggu ini adalah "Iman yang menyenangkan hati Bapa." Saya telah berulang kali mengatakan bahwa jika Tuhan berjanji, ada empat hal yang harus kita percayai:
  1. Tuhan tidak pernah dusta - Ia jujur mengenai Jati Diri-Nya!
  2. Tuhan tidak pernah ingkar terhadap semua janji-Nya.
  3. Tuhan tidak pernah gagal melaksanakan apa yang Ia janjikan - Bagi-Nya tiada yang mustahil!
  4. Tuhan tidak pernah berubah setia pada semua janji-Nya. Dan II Korintus 1 : 20 mengatakan bahwa "Kristus adalah YA bagi semua janji Allah." Dengan kata lain, iman kita terletak pada Pribadi Yesus Kristus, pada pengorbanan-Nya bagi keselamatan kita! Amin?
Yesus Kristus, yang sekarang ada di sebelah kanan Bapa dan menjadi Imam Besar bagi kita, Dialah yang menjadi: "Pengantara (Mediator), Juru Syafaat (Intercessor), dan Pembela (Advokate) bagi setiap orang tebusan-Nya. Itulah "Iman Sejati!"
Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 14 : 1, "Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku."
Bacalah: Roma 8 : 32 dan katakanlah dengan iman:
"Bapa, aku bersyukur bahwa di dalam Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah menyediakan segala sesuatu untukku." 
So, jika itu adalah jenis iman di hati saudara, itu adalah Dasar Yang Sangat Baik bagi hidupmu.
Selamat!

IMAN YANG MENYENANGKAN HATI BAPA

 dari : Kotbah Tgl 09 Desember 2012

"Iman yang Menyenangkan Hati Bapa"
Kejadian 6 : 6-22
"maka menyesallah TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. 
Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala mahluk, sebab bumi telah penuh oleh kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan istrimu dan istri anak-anakmu. Dan dari segala yang hidup, dari segala mahluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina haruslah kaubawa. Dari segala jenis burung dan dari segal jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus  datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka." Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya."



    Ibrani 11 : 6A NIV berkata, "Dan tanpa iman adalah tidak mungkin menyenangkan hati Allah." Saudara mau menyenangkan hati Bapa Sorgawi? "Teladanilah Nuh!"
  1. Nuh tidak ikut-ikutan menjalankan hidup yang rusak, seperti orang-orang sezamannya (Baca: ayat 9-12). Itulah sebabnya, Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. (Baca : ayat 8)
  2. Nuh mempercayai Allah sepenuhnya, dan tidak bimbang sedikitpun. Perhatikan: Ada tiga hal yang bisa membat Nuh bimbang - Pertama, Nuh belum pernah mengalami banjir apalagi air bah, sebab pada zaman itu, belum pernah ada hujan; bumi dibasahi oleh Allah dari dalam bumi itu sendiri (Baca: Kejadian 2 : 4-6). Kedua, Nuh tinggal di tengah-tengah daratan yang sangat jauh dari lautan, Anggap saja, Nuh bisa membangun bahtera itu. Tetapi bagaimana membawanya ke lautan? Ketiga, mengumpulkan binatang yang ada saat itu, pasti bermasalah, terlebih dalam memeliharanya, kan? Namun Nuh tidak mengeluh maupun beralasan. 
Alkitab berkata, "Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya..." (Baca: Kejadian 6 : 22). Itu pertanda, Nuh memiliki iman yang luar biasa kepada Allahnya! Dia percaya sungguh bahwa Allah tahu apa yang terbaik bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Saudara juga, kan?
    Itulah iman yang menyenangkan hati Allah! Amin? Bagian terakhir dari Ibrani 11 : 7 - The Message, berkata: "Sebagai hasilnya, Nuh menjadi intim dengan Allah." Saudaraku, bukankah ini yang Allah sangat rindukan? Ingat ini: Sesungguhnya, Bapa Sorgawi sangat merindukan suatu hubungan! Dan, Hosea 6 : 6 FAYH mengungkapkan isi hati-Nya: "Aku tidak mengingini kurban-kurbanmu;  Aku mengingini kasihmu. Aku tidak mengingini persembahan-persembahanmu; yang Kuingini ialah agar kamu mengenal Aku."
    Saudara mengasihi Tuhan? Tunjukkanlah iman dan ketaatanmu! Saudara ingin mengenal Tuhan? Tunjukkanlah iman dan ketaatanmu! Sediakanlah waktu untuk bersekutu bersama-Nya. Itulah yang menyenangkan hati-Nya! Hati-hati:
  • Banyak orang memiliki iman dan ketaatan yang luar biasa, tapi kurang bersekutu dengan Tuhan. 
  • Banyak orang mengaku bersekutu dengan Tuhan, tetapi bimbang dalam menghadapi masalah. Saudara tidak seperti itu, kan? Saya percaya, saudara memiliki kedua-duanya. Selamat ya!

"Dengan iman, Nuh, karena diperingatkan oleh Allah mengenai hal-hal yang belum dilihat, dengan hormat menyiapkan seuah bahtera untuk keselamatan keluarganya... dan menjadi ahli waris kebenaran berdasarkan iman."
Ibrani 11 : 7, New American Standard Bible. 

HENDAKLAH DAMAI SEJAHTERA KRISTUS MEMERINTAH DALAM HATIMU

Bacaan Alkitab : Kolose 3 : 12-17
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."

Ayat Renungan : Kolose 3 : 15A
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu..."

Saudaraku, dalam Terjemahan Amplified, Kolose 3 : 15A itu berbunyi: "Hendaklah damai sejahtera Kristus menjadi wasit terus menerus di dalam hatimu..."
untuk contoh, saya punya kesaksian begini: Satu hari (setahun setelah saya bertobat), saya ditelepon untuk bernyanyi di sebuah kota di pulau Sumatera. Saya sudah komit dengan istri, agar jangan langsung dijawab, tapi didoakan dulu!
Mengapa? Kalau tidak sejahtera di hati, jangan terima - itu bukan yang dari Tuhan! Benar, saudaraku, saya tidak sejahtera! So, saya telepon dan katakan tidak bisa! Dan, saya lega! Begitulah caranya Tuhan menuntun kita, agar semakin peka terhadap kehendak Tuhan.
Perhatikan: Sebagai anak-anak Tuhan, Bapa Sorgawi menuntun kita oleh tiga hal ini:

  1. Dipimpin oleh Roh Kudus.
  2. Dipimpin oleh Hati Nurani Yang Murni.
  3. Dipimpin oleh Damai Sejahtera Kristus
Dan, semuanya dikerjakan oleh Roh Kudus di hati kita! So, supaya langkah-langkah kita tidak bertentangan dengan kehendak Bapa, saya menasehati saudara untuk "Menjadikan Firman Tuhan sebagai standar hidup saudara!" Sehingga, bila ada tanda-tanda kita bisa menyimpang dari Firman Tuhan, maka ketiga hal itu akan memberi peringatan! Akibatnya, kita terhindar dari melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan! Amin? So, belajarlah untuk peka terhadap peringatan-peringatan itu, dan tetaplah berkenan kepada Tuhan!