Pages

BELAJAR KARAKTER DARI PERGUMULAN DAN PENDERITAAN

Bacaan Alkitab : Ibrani 5 : 1-10
"Sebab setiap imam besar, yang di pilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diari-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya:
"Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain:
"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak , Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang yang telah diderita-Nya, dam sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek."

Ayat Renungan : Ibrani 5 : 8
"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya."

Para pakar rohani mengatakan begini: "Salah satu ruang kelas terbaik di dunia untuk mengembangkan karakter ialah pergumulan."
Haleluyah! Bapa Sorgawi pun begitu memahami hal ini, sehingga Ia bahkan mengizinkan Anak-Nya sendiri, Yesus Kristus, untuk bergumul! Coba bayangkan:

  • Paskah di Indonesia, antara bulan Maret - April setiap tahun - di Israel masih dingin, sebab musim semi!
  • Kristus berdoa di Taman Getsemani pada tengah malam, di udara terbuka, tetapi Ia berkeringat, dan tetesan keringat-Nya jatuh ke tanah bagaikan tetesan darah (Baca: Ibrani 5 : 7).
  • Bukankah itu, suatu pergumulan yang yang berat? Ingat: Yesus belajar ketaatan dari penderitaan-penderitaan yang dialami-Nya!
  • Selanjutnya, dari penderitaan-penderitaan yang telah saya alami, saya belajar Fakta Alkitabiah ini: "Yang membuat saya berharga bukanlah karena telah melewati penderitaan, melainkan apa yang telah saya pelajari lewat penderitaan-penderitaan itu!"
  • Kalau Yesus belajar ketaatan, saya belajar karakter! Bagaimana hati artis diubahkan menjadi hati hamba
So, bersama para pakar saya dapat berkata begini: "Salah satu dari kelas-kelas yang paling indah untuk belajar karakter adalah dalam kawah pergumulan yang panas membara!"

0 komentar:

Posting Komentar