Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Ibrani 10 : 32-39
"Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamumelakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Ayat Renungan : Ibrani 10 : 36
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu."
Saudaraku, waktu kedatangan Kristus yesus di angkasa sudah ditetapkan oleh Bapa dan tidak akan ditunda! Saya lalu teringat dua sticker yang berbunyi:
Pertanyaan: Apakah saudara sedang mengalami pergumulan berat? Jangan takut! Tuhan selalu siap menolong saudara!
Ingat: Dia mengasihi saudara! So, hadapi semua pergumulan dalam iman yang teguh, dan dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan, sebab Ia menghendaki ketekunan saudara dalam iman, sampai Ia datang di angkasa! Amin?
So, jangan putus asa - nyanyikan nyanyian kita:
"Aku percaya, tuhanku ajaib, Kau turun tangan memulihkanku..."
"Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamumelakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Ayat Renungan : Ibrani 10 : 36
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu."
Saudaraku, waktu kedatangan Kristus yesus di angkasa sudah ditetapkan oleh Bapa dan tidak akan ditunda! Saya lalu teringat dua sticker yang berbunyi:
- Ready or not, jesus is coming!
- Believe it or not, jesus is coming!
Pertanyaan: Apakah saudara sedang mengalami pergumulan berat? Jangan takut! Tuhan selalu siap menolong saudara!
Ingat: Dia mengasihi saudara! So, hadapi semua pergumulan dalam iman yang teguh, dan dalam persekutuan yang intim dengan Tuhan, sebab Ia menghendaki ketekunan saudara dalam iman, sampai Ia datang di angkasa! Amin?
So, jangan putus asa - nyanyikan nyanyian kita:
"Aku percaya, tuhanku ajaib, Kau turun tangan memulihkanku..."
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Matius 18 : 21-35
"Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak istrinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekikkawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya : Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Ayat renungan : Matius 18 : 35
"Maka Bapa-Ku ... akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu... tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Dalam bukunya "Orang Kristen masuk Neraka? Seung Woo Byun mengungkapkan:
"Sekarang ini, banyak orang percaya kepada doktrin yang salah yang mengajarkan, sekali diselamatkan, tidak akan pernah ditolak." Doktrin ini - kata beliau - melahirkan kesewenang-wenangan, mendorong kekacauan, dan mengotori Firman Tuhan! Saudaraku, baca lagi: Matius 18 : 35 dan yakinlah, bahwa ayat ini berbicara kepada orang percaya yang lahir baru!
Bacalah: ayat 23-27, semua hutang yang sangat besar dari hamba itu, telah dibebaskan oleh tuannya! Sebaliknya, hamba itu tidak membebaskan temannya yang sangat sedikit hutangnya kepada dia, dibandingkan hutangnya kepada rajanya. Saudara tau akibatnya? Baca sendiri: ayat 31-34!
Pertanyaan: Mengapa Tuhan menjawab pertanyaan Petrus pada ayat 21 dengan perumpamaan itu? Untuk menegaskan bahwa "Jika kita telah diselamatkan tetapi berkeras untuk tidak mau mengampuni saudara kita, maka kita pasti binasa!"
Ingat ini: Kita memang telah diampuni! Tetapi, kita masih memerlukan pengampunan terus-menerus, sampai ke garis akhir! (Baca: Matius 6 : 12 ..."dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami"). So, orang saleh harus saling mengampuni!
"Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak istrinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekikkawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya : Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Ayat renungan : Matius 18 : 35
"Maka Bapa-Ku ... akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu... tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Dalam bukunya "Orang Kristen masuk Neraka? Seung Woo Byun mengungkapkan:
"Sekarang ini, banyak orang percaya kepada doktrin yang salah yang mengajarkan, sekali diselamatkan, tidak akan pernah ditolak." Doktrin ini - kata beliau - melahirkan kesewenang-wenangan, mendorong kekacauan, dan mengotori Firman Tuhan! Saudaraku, baca lagi: Matius 18 : 35 dan yakinlah, bahwa ayat ini berbicara kepada orang percaya yang lahir baru!
Bacalah: ayat 23-27, semua hutang yang sangat besar dari hamba itu, telah dibebaskan oleh tuannya! Sebaliknya, hamba itu tidak membebaskan temannya yang sangat sedikit hutangnya kepada dia, dibandingkan hutangnya kepada rajanya. Saudara tau akibatnya? Baca sendiri: ayat 31-34!
Pertanyaan: Mengapa Tuhan menjawab pertanyaan Petrus pada ayat 21 dengan perumpamaan itu? Untuk menegaskan bahwa "Jika kita telah diselamatkan tetapi berkeras untuk tidak mau mengampuni saudara kita, maka kita pasti binasa!"
Ingat ini: Kita memang telah diampuni! Tetapi, kita masih memerlukan pengampunan terus-menerus, sampai ke garis akhir! (Baca: Matius 6 : 12 ..."dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami"). So, orang saleh harus saling mengampuni!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Efesus 5 : 1-14
"Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi rang-orang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono - karena hal-hal ini tidak pantas - tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan.
Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Jangan lah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi leh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
Ayat Renungan : Roma 13 : 12, FAYH
"... Fajar akan segera menyingsing. Hari kedatangan-Nya akan segera tiba. Oleh karena itu ...jalanilah kehidupan yang benar sebagaimana patut bagi kita yang hidup dalam terang."
Apa yang tertulis dalam Efesus 5 : 1-14 dan juga peringatan dalam Roma 13 : 12 FAYH, mengajak setiap orang saleh untuk mewaspadai hidup ini:
"Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi rang-orang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono - karena hal-hal ini tidak pantas - tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan.
Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Jangan lah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi leh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
Ayat Renungan : Roma 13 : 12, FAYH
"... Fajar akan segera menyingsing. Hari kedatangan-Nya akan segera tiba. Oleh karena itu ...jalanilah kehidupan yang benar sebagaimana patut bagi kita yang hidup dalam terang."
Apa yang tertulis dalam Efesus 5 : 1-14 dan juga peringatan dalam Roma 13 : 12 FAYH, mengajak setiap orang saleh untuk mewaspadai hidup ini:
- Kedatangan Kristus di angkasa akan segera tiba! Ingat: Waktunya sudah sangat dekat! Sebab, berbagai tanda yang di katakan Alkitab sedang menjadi kenyataan (Baca saja: II Timotius 3 : 1-5 ..."Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" , II Tesalonika 2 : 1-8 ..."Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagi Allah. Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerap kali kukatakan kepadamu, ketika kau masih bersama-sama dengan kamu? Dan sekarang kamu tahu apa yang yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pad awaktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau ia datang kembali." dan I Yohanes 2 : 18 ..."Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.").
- Para saleh Tuhan yang merindukan kedatangan-Nya, harus menjalani kehidupan yang benar, di dalam terang, bersama-Nya! Baca lagi: Efesus 5 : 1-14, dan melangkahlah dalam Kuasa Roh Kudus, sambil mengerjakan hal-hal berikut ini:
- Menurut Efesus 5 : 1-2 ; teladanilah Tuhan Yesus dan ikuti gaya hidup-Nya!
- Menurut Efesus 5 : 3-7 ; menjaga pergaulan dalam hidup sehari-hari dan tidak berkompromi dengan gaya hidup duniawi!
- Menurut Efesus 5 : 8-14 ; hiduplah senantiasa di dalam terang bersama Tuhan, sambil menjaga tutur kata dan perilaku yang benar di hadapan semua orang! Maka, Kristus akan bercahaya atas saudara. Selamat!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Roma 8 : 1-17
"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tidak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia , yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati.; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."
Ayat Renungan : Roma 8 : 9A
"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu."
Dari ciri-ciri orang saleh yang telah kita bahas, dapatlah dikatakan bahwa ciri-ciri demikian adalah pertanda, bahwa orang saleh itu hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging! Sebab, hidup dalam daging adalah hidup dalam perseteruan terhadap Allah dan tidak tunduk kepada-Nya (Baca: Roma 8 : 7).
Saudaraku, marilah kita mengingat kembali prinsip-prinsip hidup di dalam Roh, seperti yang tertulis dalam Yoh 8 : 14, 9A dan 13 : "Orang saleh itu adalah anak Allah - Dipimpin Roh Kudus - Hidup dalam Roh dan bukan dalam daging - mematikan semua keinginan daging oleh Kuasa Roh Kudus."
Ingat ini:
Itulah gaya hidup orang saleh - "Menyenangkan hati Bapa" So, pertahankan sampai ke akhir!"
"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tidak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia , yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati.; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."
Ayat Renungan : Roma 8 : 9A
"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu."
Dari ciri-ciri orang saleh yang telah kita bahas, dapatlah dikatakan bahwa ciri-ciri demikian adalah pertanda, bahwa orang saleh itu hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging! Sebab, hidup dalam daging adalah hidup dalam perseteruan terhadap Allah dan tidak tunduk kepada-Nya (Baca: Roma 8 : 7).
Saudaraku, marilah kita mengingat kembali prinsip-prinsip hidup di dalam Roh, seperti yang tertulis dalam Yoh 8 : 14, 9A dan 13 : "Orang saleh itu adalah anak Allah - Dipimpin Roh Kudus - Hidup dalam Roh dan bukan dalam daging - mematikan semua keinginan daging oleh Kuasa Roh Kudus."
Ingat ini:
- Saudara harus bersemangat dalam memerangi kedagingan (Baca: Roma 12:11 ..."Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.").
- Roh Kudus yang diam di dalam saudara untuk memimpin saudara, lebih besar dari semua kedagingan itu (Baca: I Yohanes 4:4 ..."Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.").
- Salah satu tanda bahwa saudara hidup dalam Roh adalah kemenangan saudara atas kedagingan (Baca: Roma 8 : 13 & Galatia 5 : 24 ..."Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.").
Itulah gaya hidup orang saleh - "Menyenangkan hati Bapa" So, pertahankan sampai ke akhir!"
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : I Petrus 3 : 8-12
"Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong,
tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Ayat Renungan : I Petrus 3 : 9
"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan... sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil... untuk memperoleh berkat."
Kita telah membahas sebelumnya, bahwa orang saleh sebaiknya memberkati dan bukan menghakimi! Amin?
Dalam konteks memberkati, kita mengenal dua prinsip ini:
Pertama: "Diberkati, untuk memberkati."
Kedua, "Memberkati, untuk diberkati." Dan I Petrus 3 : 9 adalah yang kedua!
Untuk itu, ada ketetapan Tuhan lewat Firman-Nya, agar orang saleh tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan caci maki dengan caci maki!
Sebaliknya, orang saleh membalas semua perlakuan buruk itu dengan memberkati!
Ingat: Itu adalah panggilan orang saleh. Dan, dengan memberkati seperti itu, kita akan diberkati! So, waspadalah, agar saudara tidak terjebak dalam tipu muslihat iblis yang merugikan dan menghancurkan!
"Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong,
tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Ayat Renungan : I Petrus 3 : 9
"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan... sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil... untuk memperoleh berkat."
Kita telah membahas sebelumnya, bahwa orang saleh sebaiknya memberkati dan bukan menghakimi! Amin?
Dalam konteks memberkati, kita mengenal dua prinsip ini:
Pertama: "Diberkati, untuk memberkati."
Kedua, "Memberkati, untuk diberkati." Dan I Petrus 3 : 9 adalah yang kedua!
Untuk itu, ada ketetapan Tuhan lewat Firman-Nya, agar orang saleh tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan caci maki dengan caci maki!
Sebaliknya, orang saleh membalas semua perlakuan buruk itu dengan memberkati!
Ingat: Itu adalah panggilan orang saleh. Dan, dengan memberkati seperti itu, kita akan diberkati! So, waspadalah, agar saudara tidak terjebak dalam tipu muslihat iblis yang merugikan dan menghancurkan!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Matius 7 : 1-5
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai, orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau kan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Ayat Renungan : Matius 7 : 5
"Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Sebagai sebuah metafora, mata melambangkan jiwa, yaitu bagian dari diri kita yang melihat secara rohani !
Baca saja: Matius 6 : 22-23 ..."Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.", dan perhatikan: "Kita harus memiliki mata yang baik / jernih, yaitu jiwa yang murni, bebas dari segala kemunafikan!"
Untuk lebih mengerti makna perumpamaan Tuhan ini, marilah kita melihat kisah raja Daud dalam II Samuel 12 : 1-7A ..."TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu." Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan." Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!" , ketika nabi Natan diutus Tuhan untuk menegur dia. Natan memakai cerita tentang seorang kaya yang merampas seekor domba betina milik seorang yang miskin. Daud menjadi sangat marah, dan berkata: "Demi Tuhan yang hidup, orang itu harus dihukum mati... karena ia tidak kenal belas kasihan." Tetapi, kemudian Natan berkata: "Engkaulah orang itu!"
Bayangkan: Daud dapat melihat betapa jahatnya merampas domba orang lain, tetapi dia tidak dapat melihat dosa yang lebih besar pada dirinya sendiri, yaitu merampas istri orang lain dengan jalan membunuh suaminya!
Perhatikan: "Kendati Daud buta terhadap dosanya sendiri, ia mampu melihat dosa orang lain dengan jelas!
Makna perumpamaan Tuhan Yesus ini ialah:
"Kita tidak berhak untuk menghakimi saudara kita, sampai kita bersedia untuk mengakui fakta mengenai keberadaan kita sendiri!"
Bacalah: Galatia 6 : 1 ..."Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan." dan jadilah orang saleh yang memberkati dan bukan menghakimi !
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai, orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau kan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Ayat Renungan : Matius 7 : 5
"Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Sebagai sebuah metafora, mata melambangkan jiwa, yaitu bagian dari diri kita yang melihat secara rohani !
Baca saja: Matius 6 : 22-23 ..."Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.", dan perhatikan: "Kita harus memiliki mata yang baik / jernih, yaitu jiwa yang murni, bebas dari segala kemunafikan!"
Untuk lebih mengerti makna perumpamaan Tuhan ini, marilah kita melihat kisah raja Daud dalam II Samuel 12 : 1-7A ..."TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu." Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan." Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!" , ketika nabi Natan diutus Tuhan untuk menegur dia. Natan memakai cerita tentang seorang kaya yang merampas seekor domba betina milik seorang yang miskin. Daud menjadi sangat marah, dan berkata: "Demi Tuhan yang hidup, orang itu harus dihukum mati... karena ia tidak kenal belas kasihan." Tetapi, kemudian Natan berkata: "Engkaulah orang itu!"
Bayangkan: Daud dapat melihat betapa jahatnya merampas domba orang lain, tetapi dia tidak dapat melihat dosa yang lebih besar pada dirinya sendiri, yaitu merampas istri orang lain dengan jalan membunuh suaminya!
Perhatikan: "Kendati Daud buta terhadap dosanya sendiri, ia mampu melihat dosa orang lain dengan jelas!
Makna perumpamaan Tuhan Yesus ini ialah:
"Kita tidak berhak untuk menghakimi saudara kita, sampai kita bersedia untuk mengakui fakta mengenai keberadaan kita sendiri!"
Bacalah: Galatia 6 : 1 ..."Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan." dan jadilah orang saleh yang memberkati dan bukan menghakimi !
Diposting oleh
Unknown
komentar (1)
Bacaan Alkitab : Yohanes 17 : 6-26
"Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepad mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Ayat Renungan : Yohanes 17 : 9
"Aku berdoa untuk mereka ... yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu."
"Apakah saya orang saleh?" Itulah tema kita minggu ini! Dan, tema ini telah diangkat dari Ibrani 5 : 7B, "Dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan." Lalu, dari ayat yang sama dengan berbagai terjemahan, kita telah mendapat pengertian Alkitabiah tentang orang saleh, yaitu orang yang:
Takut akan Allah - Tunduk kepada Allah dengan penuh hormat - Memiliki keinginan yang kuat untuk mentaati Allah setiap saat." So, kita harus jujur mengakui, bahwa ciri-ciri orang saleh tersebut adalah gambaran tentang Tuhan Yesus sendiri!
Ingat: Karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan!
Nah, sekarang marilah kita membahas tentang doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17 : 6-26,
Perhatikan:
Tuhan Yesus tidak berdoa untuk dunia, tetapi untuk mereka yang percaya dalam Nama-Nya dan telah mentaati Firman-Nya (Baca: Yohanes 17 : 6). Ingat ini:
Jika Bapa di Sorga mendengarkan doa Yesus karena kesalehan-Nya, maka kita semua yang percaya dan mentaati Firman-Nya, atau yang lebih jelas, para orang saleh-Nya, harus mendukung doa ini, agar menjadi kenyataan! Amin? Apa saja yang Ia doakan:
So, jangan kehilangan kesempatan!
"Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepad mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Ayat Renungan : Yohanes 17 : 9
"Aku berdoa untuk mereka ... yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu."
"Apakah saya orang saleh?" Itulah tema kita minggu ini! Dan, tema ini telah diangkat dari Ibrani 5 : 7B, "Dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan." Lalu, dari ayat yang sama dengan berbagai terjemahan, kita telah mendapat pengertian Alkitabiah tentang orang saleh, yaitu orang yang:
Takut akan Allah - Tunduk kepada Allah dengan penuh hormat - Memiliki keinginan yang kuat untuk mentaati Allah setiap saat." So, kita harus jujur mengakui, bahwa ciri-ciri orang saleh tersebut adalah gambaran tentang Tuhan Yesus sendiri!
Ingat: Karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan!
Nah, sekarang marilah kita membahas tentang doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17 : 6-26,
Perhatikan:
Tuhan Yesus tidak berdoa untuk dunia, tetapi untuk mereka yang percaya dalam Nama-Nya dan telah mentaati Firman-Nya (Baca: Yohanes 17 : 6). Ingat ini:
Jika Bapa di Sorga mendengarkan doa Yesus karena kesalehan-Nya, maka kita semua yang percaya dan mentaati Firman-Nya, atau yang lebih jelas, para orang saleh-Nya, harus mendukung doa ini, agar menjadi kenyataan! Amin? Apa saja yang Ia doakan:
- Ia berdoa agar orang saleh-Nya bersatu, sama seperti Ia dan Bapa adalah satu!
- Ia berdoa agar orang saleh-Nya menjadi kudus, tidak lebur dengan dunia. Ingat ini:
- Menjadi kudus berarti memilih untuk hidup mengikuti pola dan gaya hidup Kristus. Ini menuntut agar kita memiliki ketajaman dalam membedakan!
- Berada di dunia, tetapi tidak dari dunia - itulah tantangan yang harus kita hadapi dengan iman!
So, jangan kehilangan kesempatan!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Dikutip dari Kotbah 24 Februari 2013
"APAKAH SAYA ORANG SALEH"
Ibrani 5 : 1-10
"Sebab setiap imam besar, yang di pilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, yang mengharuskannyauntuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya:
"Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain:
"Engkau adalam Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek."
"Sebab setiap imam besar, yang di pilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, yang mengharuskannyauntuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya:
"Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain:
"Engkau adalam Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek."
Dalam Alkitab yang kita gunakan sehari-hari, Ibrani 5 : 7 tertulis sebagai berikut ".... dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan." Bandingkan dengan Ibrani 5 : 7, FAYH ... "Allah mendengar doa-doa-Nya, sebab keinginan-Nya yang kuat untuk menaati Allah setiap saat."
Dan, bandingkan juga dengan Ibrani 5 : 7 dalam Alkitab terjemahan BIS: " ... Dan karena Ia tunduk kepada Allah dengan penuh hormat, maka Ia di dengarkan." Sedangkan dalam terjemahan lama, ayat itu berbunyi: "... maka doa-Nya dikabulkan dari sebab ketakutan-Nya akan Allah."
Dari semua terjemahan itu, dapatlah kita menarik satu kesimpulan sederhana: "Orang Saleh adalah
orang yang:
- Takut akan Allah.
- Tunduk kepada Allah dengan penuh hormat.
- Memiliki keinginan yang kuat untuk mentaati Allah setiap saat." Puji Tuhan, sebab Ia mendengar doa orang saleh! Amin?
Pertanyaan: "Apakah saya orang saleh?" Pertanyaan ini harus kita jawab dengan jujur, supaya kita jangan seperti orang-orang yang mengaku dirinya saleh, tetapi hidup dalam kemunafikan!
1. Orang saleh itu Takut akan Allah! Ingat ini:
- Takut akan Allah dimulai di hati, yaitu hati yang terbuka kepada Allah dan sesama (Baca: II Korintus 5 : 11 ..."Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu.").
- Takut akan Allah dikerjakan oleh Roh Kudus yang diam di hatinya. (Baca: Yesaya 11 : 2-3A ..."Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN."). Orang saleh yang takut akan Allah, memiliki hati yang terbuka dan dikuasai oleh Roh Kudus ! Saudara juga kan?
3. Orang saleh itu memiliki keinginan yang kuat untuk mentaati Allah setiap saat. Bacalah: Ibrani 5 : 8-9 dan teladanilah ketaatan Kristus! Saya percaya, saudara mau memenuhi semua persyaratan itu, bukan? Puji Tuhan! Dengan demikian, "Saudara adalah orang saleh!"
"Allah mendengar doa-doa-Nya,
sebab keinginan-Nya yang kuat untuk mentaati Allah setiap saat."
Ibrani 5 : 7B, FAYH
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : I Petrus 4 : 12-19
"Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Berbahagialah kamu, jika kamu di nista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh, atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimana kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia."
Ayat renungan : I Petrus 4 : 12- 13
"...janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian... sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira... pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya."
Saudaraku, saya terlampau yakin, Gereja akan mengalami ujian-ujian akhir sebelum Rapture terjadi! So, bila kita mengizinkan Bapa bekerja dalam diri kita, peganglah teguh I Petrus 4 : 12-13, dan bersukacitalah!
Saat Bapa menekan dan menguji kita, teruslah bersukacitalah! Mengapa? "Karena ujian itu datang dari hati Bapa yang penuh kasih!"
Bersukacitalah, dan jangan biarkan iblis mencuri sukacita kita di tengah-tengah pergumulan itu, dan setialah sampai ke Garis Akhir!
Ingat ini: "Kita tetap belajar karakter lewat kawah pergumulan yang panas membara itu!"
So, pertahankanlah status kita, dan tetaplah fokus pada kesempurnaan yang akan tuhan Yesus kerjakan pada saat Rapture. Maranatha!
"Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Berbahagialah kamu, jika kamu di nista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh, atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimana kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia."
Ayat renungan : I Petrus 4 : 12- 13
"...janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian... sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira... pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya."
Saudaraku, saya terlampau yakin, Gereja akan mengalami ujian-ujian akhir sebelum Rapture terjadi! So, bila kita mengizinkan Bapa bekerja dalam diri kita, peganglah teguh I Petrus 4 : 12-13, dan bersukacitalah!
Saat Bapa menekan dan menguji kita, teruslah bersukacitalah! Mengapa? "Karena ujian itu datang dari hati Bapa yang penuh kasih!"
Bersukacitalah, dan jangan biarkan iblis mencuri sukacita kita di tengah-tengah pergumulan itu, dan setialah sampai ke Garis Akhir!
Ingat ini: "Kita tetap belajar karakter lewat kawah pergumulan yang panas membara itu!"
So, pertahankanlah status kita, dan tetaplah fokus pada kesempurnaan yang akan tuhan Yesus kerjakan pada saat Rapture. Maranatha!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Ibrani 5 : 1-10
"Sebab setiap imam besar, yang di pilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diari-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya:
"Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain:
"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak , Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang yang telah diderita-Nya, dam sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek."
Ayat Renungan : Ibrani 5 : 8
"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya."
Para pakar rohani mengatakan begini: "Salah satu ruang kelas terbaik di dunia untuk mengembangkan karakter ialah pergumulan."
Haleluyah! Bapa Sorgawi pun begitu memahami hal ini, sehingga Ia bahkan mengizinkan Anak-Nya sendiri, Yesus Kristus, untuk bergumul! Coba bayangkan:
"Sebab setiap imam besar, yang di pilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diari-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya:
"Anak-Ku Engkau!
Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain:
"Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak , Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang yang telah diderita-Nya, dam sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek."
Ayat Renungan : Ibrani 5 : 8
"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya."
Para pakar rohani mengatakan begini: "Salah satu ruang kelas terbaik di dunia untuk mengembangkan karakter ialah pergumulan."
Haleluyah! Bapa Sorgawi pun begitu memahami hal ini, sehingga Ia bahkan mengizinkan Anak-Nya sendiri, Yesus Kristus, untuk bergumul! Coba bayangkan:
- Paskah di Indonesia, antara bulan Maret - April setiap tahun - di Israel masih dingin, sebab musim semi!
- Kristus berdoa di Taman Getsemani pada tengah malam, di udara terbuka, tetapi Ia berkeringat, dan tetesan keringat-Nya jatuh ke tanah bagaikan tetesan darah (Baca: Ibrani 5 : 7).
- Bukankah itu, suatu pergumulan yang yang berat? Ingat: Yesus belajar ketaatan dari penderitaan-penderitaan yang dialami-Nya!
- Selanjutnya, dari penderitaan-penderitaan yang telah saya alami, saya belajar Fakta Alkitabiah ini: "Yang membuat saya berharga bukanlah karena telah melewati penderitaan, melainkan apa yang telah saya pelajari lewat penderitaan-penderitaan itu!"
- Kalau Yesus belajar ketaatan, saya belajar karakter! Bagaimana hati artis diubahkan menjadi hati hamba!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Yakobus 1 : 12-18
"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya."
Ayat Renungan : Yakobus 1 : 13
"Apabila seorang dicobai, janganlah berkata Pencobaan ini datangnya dari Allah! Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun."
Saudaraku, jika kita menghadapi suatu masalah, janganlah cepat berkata, Tuhan sedang mencobai saya! Bahasa Yunani, untuk kata MENGUJI adalah DOKIMON, yang berarti: "Menemukan kelemahan dengan maksud menguatkan dengan mengukuhkannya!"
Sedangkan kata Yunani untuk kata MENCOBAI adalah PERIAZO, yang berarti: "Menemukan kelemahan dengan tujuan menggunakan kelemahan itu untuk menghancurkan seseorang."
Ingat ini: iblis adalah penggoda, yang senang mencari kelemahan kita! Saat ia menemukannya, ia segera mencobai kita! Tujuannya memanfaatkan kelemahan itu untuk mengalahkan kita! Sebaliknya, "Tuhan menguji kita untuk memastikan, bahwa kita cukup kuat!"
Perhatikan:
"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya."
Ayat Renungan : Yakobus 1 : 13
"Apabila seorang dicobai, janganlah berkata Pencobaan ini datangnya dari Allah! Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun."
Saudaraku, jika kita menghadapi suatu masalah, janganlah cepat berkata, Tuhan sedang mencobai saya! Bahasa Yunani, untuk kata MENGUJI adalah DOKIMON, yang berarti: "Menemukan kelemahan dengan maksud menguatkan dengan mengukuhkannya!"
Sedangkan kata Yunani untuk kata MENCOBAI adalah PERIAZO, yang berarti: "Menemukan kelemahan dengan tujuan menggunakan kelemahan itu untuk menghancurkan seseorang."
Ingat ini: iblis adalah penggoda, yang senang mencari kelemahan kita! Saat ia menemukannya, ia segera mencobai kita! Tujuannya memanfaatkan kelemahan itu untuk mengalahkan kita! Sebaliknya, "Tuhan menguji kita untuk memastikan, bahwa kita cukup kuat!"
Perhatikan:
- Ada kisah tentang seorang tukang kayu yang cakap, baru saja membangun sebuah rak buku sesuai pesanan - untuk menguji kekuatan rak buku itu, ia menaruh beban diatasnya. Seandainya ia menemukan ada cacat, ia akan mengukuhkannya, supaya dapat menanggung beban sesuai rancangannya!
- Tuhan pun melakukan hal yang sama atas kita!
- Ketika Tuhan menaruh tekanan atas saudara dan tersingkap suatu kelemahan, janganlah panik! Tuhan akan segera mengukuhkan dan menguatkan suatu sisi dalam kehidupan saudara, supaya saudara cakap menanggung beban tugas yang dipercayakan-Nya pada saudara!
- Melalui ujianlah, Tuhan mempersiapkan anak-anak-Nya untuk tugas mulia!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : I Petrus 2 : 5-10
"Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci:
"Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal,
tetapi bagi mereka yang tidak percaya:
"Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang beroleh belas kasihan."
Ayat Renungan : I Petrus 2 : 9
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-peruatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib."
Saudaraku, I Petrus 2 : 9A... "Umat kepunyaan Allah sendiri..." dalam terjemahan King James Version (KJV), tertulis... "a peculiar people" artinya, "suatu umat yang unik, kepunyaan Allah Pribadi" - Private Property, No Trespassing!" (Milik pribadi, dilarang masuk!).
Itu berarti, ada perlindungan Allah yang kuat atas kita! Amin?
Dan hal ini dijamin oleh Roma 8 : 31, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Dan, jika hal ini adalah jaminan yang kuat dari Allah atas Milik Pribadi-Nya,
kita dapat berkata dengan iman seperti ini: "Karena kita adalah Milik Pribadi Allah, dan Ia Pribadi melindungi kita, maka pastillah, tidak ada suatu apa pun yang dapat menyentuh kita, tanpa persetujuan-Nya!"
So, kalau Ia sudah mengizinkannya, "Ia pasti dapat memakainya demi kebaikan kita!" Amin?
Baca juga: I Korintus 10 : 13... "Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu", dan imanilah, "kita pasti dapat melewati ujian iman ini dalam kemenangan!"
Punten... Bersambung besok ya...
"Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci:
"Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal,
tetapi bagi mereka yang tidak percaya:
"Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang beroleh belas kasihan."
Ayat Renungan : I Petrus 2 : 9
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-peruatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib."
Saudaraku, I Petrus 2 : 9A... "Umat kepunyaan Allah sendiri..." dalam terjemahan King James Version (KJV), tertulis... "a peculiar people" artinya, "suatu umat yang unik, kepunyaan Allah Pribadi" - Private Property, No Trespassing!" (Milik pribadi, dilarang masuk!).
Itu berarti, ada perlindungan Allah yang kuat atas kita! Amin?
Dan hal ini dijamin oleh Roma 8 : 31, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Dan, jika hal ini adalah jaminan yang kuat dari Allah atas Milik Pribadi-Nya,
kita dapat berkata dengan iman seperti ini: "Karena kita adalah Milik Pribadi Allah, dan Ia Pribadi melindungi kita, maka pastillah, tidak ada suatu apa pun yang dapat menyentuh kita, tanpa persetujuan-Nya!"
So, kalau Ia sudah mengizinkannya, "Ia pasti dapat memakainya demi kebaikan kita!" Amin?
Baca juga: I Korintus 10 : 13... "Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu", dan imanilah, "kita pasti dapat melewati ujian iman ini dalam kemenangan!"
Punten... Bersambung besok ya...
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Yesaya 55 : 6-9
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya;
baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu
dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Ayat Renungan : Yeremia 29 : 11
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu... yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Saudaraku, baca lagi Renungan Tema, bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa, yang telah menciptakan kita menurut gambar-Nya - Ia pun mempunyai rencana indah atas kita - yaitu menjadikan kita anak-anak-Nya, menjadi orang-orang yang luar biasa! Amin? Namun demikian, saya perlu memperingatkan saudara:
"Apakah yang akan saudara lakukan saat badai menerpa hidup saudara - saat realitas hidup menekan saudara dan saudara merasa ditinggal sendirian - apakah Tuhan meninggalkan saudara?"
Ingat ini:
"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya;
baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu
dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Ayat Renungan : Yeremia 29 : 11
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu... yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Saudaraku, baca lagi Renungan Tema, bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa, yang telah menciptakan kita menurut gambar-Nya - Ia pun mempunyai rencana indah atas kita - yaitu menjadikan kita anak-anak-Nya, menjadi orang-orang yang luar biasa! Amin? Namun demikian, saya perlu memperingatkan saudara:
"Apakah yang akan saudara lakukan saat badai menerpa hidup saudara - saat realitas hidup menekan saudara dan saudara merasa ditinggal sendirian - apakah Tuhan meninggalkan saudara?"
Ingat ini:
- Kita hidup di Zaman Akhir, di mana keadaan semakin sukar, dan kebobrokan moral sedang terjadi (Baca: II Timotius 3 : 1-5 ..."Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya, mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!").
- Hari ini, banyak orang bingung, melihat bagaimana tragedy dapat menyerang setiap saat.
- Jangan panik saudaraku! Ada penolong kita yang luar biasa, Dialah Tuhan Yesus Kristus, Imam Besar kita di sebelah kanan Bapa di sorga! Ingat lagu ini: "Bila hati terasa berat - Tak seorang pun mengerti bebanku - kutanya Yesus, apa yang harus ku buat... Sujud di Altar-Nya, ku bawa hidup ku, ku Terima Anugerah-Nya... Dia ubah hidupku, baharui hatiku, Mujizat terjadi saat datang di Altar-Nya."
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Bacaan Alkitab : Mazmur 37 : 21-26
"Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.
Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,
tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak-cucunya meminta-minta roti;
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat."
Ayat Renungan : Mazmur 37 : 23-24
"Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya."
Saudaraku, Mazmur 37 adalah Mazmur Daud! Tentunya, ketika Daud berbicara tentang "orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan," ia berbicara tentang dirinya sendiri !
"Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.
Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,
tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak-cucunya meminta-minta roti;
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat."
Ayat Renungan : Mazmur 37 : 23-24
"Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya."
Saudaraku, Mazmur 37 adalah Mazmur Daud! Tentunya, ketika Daud berbicara tentang "orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan," ia berbicara tentang dirinya sendiri !
- Menurut Kisah Rasul 13 : 22B... Tentang Daud Allah telah menyatakan: "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."
- Menurut I Samuel 16 : 7 ..."Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.", "hati Daud menyenangkan Tuhan" - itulah sebabnya, Tuhan memilih Daud untuk diurapi menjadi raja, menggantikan Saul!
- Menurut I Samuel 16 : 13B ..."..Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud.", Daud dikuasai Roh Kudus!
- Menurut Mazmur 62 : 2 ..."Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.", Daud adalah orang yang mau selalu dekat dekat dengan Tuhan!
- Menurut II Samuel 23 : 1 ..."Inilah perkataan Daud yang terakhir: "Tutur kata Daud bin isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi, orang yang diurapi Allah Yakub, pemazmur yang disenangi di Israel", Daud adalah pemazmur yang diurapi, dan yang menyenangkan hati Tuhan, sampai ke Garis Akhirnya!
- Menurut II Samuel 23 : 2-5 ..."Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku; Allah Israel berfirman, gunung batu Israel berkata kepadaku: Apabila seorang memerintah manusia dengan adil, memerintah dengan takut akan Allah, ia bersinar seperti fajar di waktu pagi, pagi yang tidak berawan, yang sesudah hujan membuat berkilauan rumput muda di tanah. Bukankah seperti itu keluargaku di hadapan Allah? Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin. Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku bukankah Dia yang menumbuhkannya?" , Daud dipimpin Roh Kudus, hidup dalam takut akan Tuhan, serta melakukan Firman Tuhan dengan setia - Dan, segala langkahnya ditetapkan oleh Tuhan sendiri! Bahkan, Tuhan menyertai dia, menuntun dan menopang tangannya!
Diposting oleh
Unknown
komentar (0)
Dikutip dari kotbah 21 April 2013
"KITA HARUS MEMBANGUN KEMBALI"
I Petrus 5 : 7-11
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Dalam sebuah seminar tentang "bagaimana menata hidup ini bagi Kemuliaan tuhan," sang pembicara berkata begini: "Hidup ini adalah pemberian Tuhan - Bagaimana kita menatanya, adalah persembahan kita kepada-Nya!" Puji Tuhan, sebab saya sangat diberkati dalam seminar tersebut.
Sepulang dari situ, saya gabungkan pernyataan pembicara seminar itu dengan motto "Do your best and God will do the rest," lalu saya mengambil keputusan radikal untuk "Menata hidup ini dengan sebaik-baiknya sesuai kehendak Tuhan - bagi kemuliaan-Nya!" Puji Tuhan, sebab Roh Kudus selalu menuntun dan menguatkan saya dalam melaksanakan komitmen ini, hari demi hari! Dan dengan komitmen yang sama pula saya menata seluruh pelayanan saya bagi kemuliaan Bapa.
Satu hari, Roh kudus menuntun saya menyanyikan lagu "Yesusku luar biasa...." dan mendorong saya menyanyikan bagian terakhirnya...."aku pun luar biasa!" Lalu, saya dengar Roh Kudus berkata begini: "nyong, Tuhanmu adalah Tuhan yang luar biasa! Amin? So, dalam kerinduan kamu menjadi serupa dengan Dia, Imanilah, bahwa Ia pun akan menjadikan kamu hamba-Nya yang luar biasa!" Mendengar jaminan itu, saya menundukkan kepala dalam Hadirat Tuhan dan berkata, "Jadilah padaku sesuai rancangan-Mu Tuhan!"
Sejak saat itu, saya pegang teguh Firman Tuhan di Yeremia 29 : 11 ..."Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.".
So, ketika terjadi kecelakaan fatal atas saya dan istri pada Agustus 1999, saya tetap pegang ayat ini dan imani, kami pasti sembuh! Haleluyah! Lalu, ketika peristiwa dengan orang-orang kulit hitam dari Afrika pada September 2001, saya pun bangkit dan membangun kembali pelayanan yang sempat terganggu oleh peristiwa tersebut. Puji Tuhan, sebab Ia setia pada janji-Nya! Jika saudara sedang mengalami goncangan, carilah Tuhan, dan marilah bersama kita pegang kesepakatan ini: "Kita harus membangun kembali!"
So, ketika terjadi kecelakaan fatal atas saya dan istri pada Agustus 1999, saya tetap pegang ayat ini dan imani, kami pasti sembuh! Haleluyah! Lalu, ketika peristiwa dengan orang-orang kulit hitam dari Afrika pada September 2001, saya pun bangkit dan membangun kembali pelayanan yang sempat terganggu oleh peristiwa tersebut. Puji Tuhan, sebab Ia setia pada janji-Nya! Jika saudara sedang mengalami goncangan, carilah Tuhan, dan marilah bersama kita pegang kesepakatan ini: "Kita harus membangun kembali!"
"Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa samapai selama-lamanya! Amin."
I Petrus 5 : 10-11