Pages

MARI JAGA MULUT KITA HANYA UNTUK MEMUJI TUHAN DAN MEMBERKATI SESAMA

Bacaan Alkitab : Efesus 4 : 21-27
"Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yng menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis."

Ayat Renungan : Mazmur 141 : 3
"Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!"

Saudaraku, ada satu ungkapan berbunyi: "Berpikir satu menit lebih berharga daripada berkata-kata satu jam." Dan, dalam mengejar kekudusan, satu hal yang sering terlupakan adalah "kekudusan mulut, bibir, lidah kita." Efesus 4 : 26-27 mengingatkan kita agar mengontrol diri ketika marah.
Sebab, ada orang yang ketika marah mengeluarkan kata-kata kotor, juga sumpah-serapah. Yakobus 3 : 10 menegur dengan keras:
"Dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk."
Hal ini... tidak boleh demikian terjadi. Jelasnya, kita tidak boleh memberi kesempatan kepada iblis. So, jagalah mulut kita, agar senantiasa penuh Firman Tuhan, agar terpelihara dalam kekudusan, dan digunakan untuk memuji Tuhan dan memberkati sesama. Haleluyah!

MERINDUKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS DI ANGKASA

Bacaan Alkitab : I Yohanes 3 : 1-10
"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya."

Ayat Renungan : I Yohanes 3 : 2, FAYH
"Tetapi kita tahu bahwa apabila Ia datang, kita akan menjadi seperti Dia, karena kita melihat Dia dalam keadaan yang sebenarnya."

Ketika rombongan penyanyi pria F4 dari Taiwan datang di Indonesia, banyak wanita tergila-gila kepada mereka. Saya penasaran, lalu mencari poster mereka di tempat penjualan poster artis terkenal. Tapi, penjual poster itu malah menawarkan poster aktor Tom Cruise. Ketika melihat poster itu, saya berdecak kagum, karena dia ganteng sekali.
Seketika, terdengar suara Tuhan di hati saya:
"Ganteng siapa, dia atau Aku?" Saya jawab, "Engkau, Tuhan!"
Namun, segera muncul kerinduan yang dalam di hati saya untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus di angkasa, dan memandang Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya, bahwa Ia lebih ganteng dari Tom Cruise. Kedengarannya agak konyol, tetapi setelah peristiwa itu, saya semakin merindukan kedatangan Tuhan di angkasa. Dan, sesuai dengan I Yohanes 3:3, saya semakin melangkah dalam kekudusan, sebagaimana Dia kudus adanya. Doa saya, biarlah Roh Kudus menguatkan saya setiap hari, agar tetap dalam Kekudusan-Nya sampai Tuhan datang. Saudara juga kan?


MARI MEMPERTAHANKAN HIDUP KUDUS DAN SEMAKIN DIKUDUSKAN UNTUK KEMULIAAN TUHAN

Bacaan Alkitab :  Kolose 3 : 12-17
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan diatas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."

Ayat Renungan : kolose 3 : 12
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya...."

Saudaraku, ketika kita bertobat, Bapa Sorgawi telah menguduskan kita oleh Darah Kristus. Jadi, jika kita mengejar pengudusan yang adalah kehendak Bapa, sesungguhnya kita sedang melangkah dalam pengudusan yang makin disempurnakan dari hari ke hari. Untuk itu, kita harus menjawab pertanyaan ini:
"Bersediakah aku mempertahankan hidup kudus dan semakin dikuduskan, untuk Kemuliaan Tuhan?"
Ingat ini: Pada zaman Musa, bukan hanya orang Israel yang dikuduskan, tetapi juga Kemah Pertemuan dan semua Peralatan Kudus yang digunakan di dalamnya. Demikian pula dengan kita! yang perlu dikuduskan bukan hanya kita tetapi termasuk juga keluarga, bahkan segala yang kita miliki. Inilah yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus dalam I Korintus 7 : 14 ..."suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh istrinya (yang beriman kepada Kristus!) Dengan kata lain, kekudusan yang kita terima dari Tuhan, akan memancar lewat kehidupan kita. Inilah sasaran kekudusan yang Tuhan kehendaki!
Bacalah: II Korintus 3 : 17-18 ..."Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung." , dan majulah dalam Kuasa Roh Kudus  - biarlah kita dan seisi rumah kita makin dikuduskan, sampai Maranatha!

DOA SEBAGAI JALAN KELUAR UNTUK SETIAP TEKANAN DAN MASALAH KITA

Bacaan Alkitab : Matius 26 : 36-46
"Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?" Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

Ayat Renungan : lukas 5 : 16
"Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa."

Yesus Kristus Putra Allah, tahu betul betapa hebatnya kesengsaraan yang akan ditanggung-Nya di kayu salib - penghinaan, penderitaan fisik, bahkan tekanan batin, sebagai akibat dari pelepasan murka Allah atas dosa manusia. Dan hanya ada satu jalan keluar untuk mengatasi segala tekanan atas diri-Nya, yaitu "DOA", Itulah sebabnya Ia pergi ke Taman Getsemani untuk mencurahkan isi hati-Nya kepada Bapa dalam doa pribadi (Baca: Matius 26 : 36-46).
Perhatikan: Yesus Kristus bukan hanya dalam pergumulan berat barulah mencari Bapa dalam doa! Namun, sehari-hari dalam kehidupan-Nya di bumi, selalu mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi untuk berdoa kepada Bapa. Saudaraku, apalagi kita kan?
Bacalah: Mazmur 42 : 2-6 ..."Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?" Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!"   dan imanilah, Bapa Sorgawi adalah Allah yang tetap sama, tidak berubah, dahulu, hari ini dan selama-lamanya. Ia siap menolong saudara, apapun tekanan yang saudara hadapi dalam menjaga dan memelihara kekudusanmu! Datanglah pada Bapa - carilah tempat untuk meluangkan waktu bersama-Nya.
Lalu ingat ini: Yesus Kristus Tuhan kita selalu ada di sebelah kanan Bapa untuk bersyafaat bagi kita dan membela kita! Ia tahu betul betapa beratnya pergumulan kita, dan siap menolong kita. Haleluyah!

DOA PAGI : MELEWATKAN WAKTU BERSAMA BAPA ADALAH HAL UTAMA

Bacaan Alkitab : I Petrus 4 : 1-5
"Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, - karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa -, supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang. Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu. Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghkimi orang yang hidup dan yang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurt kehendak Allah."

Ayat Renungan : Efesus 5 : 16
"Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."

Perhatikan:
  • Peringatan dalam Efesus 5 : 16 bahwa hari-hari ini adalah jahat, menunjuk kepada keadaan Zaman Akhir, di mana kejahatan semakin merajalela, karena iblis telah melepaskan roh-roh kedurhakaan ke dalam dunia (Baca: II Tesalonika 2 : 7A ..."Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja").
  • Untuk itu, kita diperingatkan untuk menggunakan waktu yang ada saat ini, tidak menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Raja Daud dalam Mazmur 62 : 2-3 ..."Hanya dekat Allah saja ku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah." mengungkapkan ketergantungannya kepada Allah dan betapa hanya dekat Allah saja dia tenang dan kuat. Tentunya kita, Gereja Zaman Akhir, membutuhkan kekuatan Allah lebih dari Daud. Amin?
Baca juga: Mazmur 5 :4 ..."TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." dan imanilah, bahwa ketika kita menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan setiap pagi, Ia merespons kita!
Ingat ini: Melewatkan waktu bersama Bapa Sorgawi adalah hal utama bagi kehidupan anak-anak Tuhan!
So, mengingat betapa sibuknya kita dalam aktivitas sehari-hari, maka sangat beralasan jika kita menjadwalkan suatu pertemuan yang teratur dengan Bapa, dan juga dalam menekuni Firman-Nya setiap pagi. lalu, lakukanlah semua itu lebih bersungguh-sungguh lagi!

MENYINGKIRKAN DOSA DARI KEHIDUPAN KITA

Bacaan Alkitab: Roma 6 : 15-23
"Jadi bagaimana? Apakah kita kan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Apakah kamu tidak tahu bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yng memimpin kamu kepada kematin, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Tetapi syukurlh kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjdi hamba kebenaran. Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."


Ayat Renungan: Roma 6 : 19
"... demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan."

Kita telah belajar, bahwa setelah kita menerima kebaikan Allah yang sebegitu hebat, kita berkewajiban untuk mempersembahkan bagi-Nya suatu kehidupan yang kudus. Dr. Michael L. Brown mengatakan bahwa "Fiman Allah adalah obat penangkal dosa." Puji Tuhan! hari ini Firman-Nya menyadarkan kita, bahwa dahulu, kita adalah hamba dosa, dan sedang menuju kematian kekal. Untuk itu, kita harus bersikap tegas terhadap anggota-anggota tubuh itu!
Alkitab menegaskannya dengan sangat jelas dalam Matius 5 : 29-30 ..."Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka."
Perhatikan: Tuhan Yesus mengingatkan tentang tiga bagian tubuh manusia, yaitu
  • mata, itulah gambaran tentang segala sesuatu yang kita lihat dan inginkan;
  • tangan, sebagai gambaran tentang segala tindakan kita;
  • kaki (Baca: Matius 18 : 8), yang menggambarkan tempat-tempat yang kita kunjungi.
Tentunya, semua peringatan Tuhan ini tidak untuk kita lakukan secara hurufiah, yaitu benar-benar mencungkil mata dan mengamputasi tangan dan kaki kita! tetapi, Tuhan ingin agar kita bersikap tegas terhadap dosa! Singkirkan dosa dari kehidupan saudara! Lalu berjaga-jagalah dan berdoalah senantiasa, serta teguh berpegang pada komitmen kita:
 "Permuliakan Tuhan dengan tubuhmu!" (Baca: I Korintus 6 : 20 ..."Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!").

KEWAJIBAN HIDUP KUDUS ANAK-ANAK ALLAH

Bacaan Alkitab: I Petrus 1 : 1-2, 13-21
"Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu."

Ayat Renungan: I Petrus 1 : 15
"Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu."

Saudaraku, bacalah lagi I Petrus 1 : 1-2, 13-21 perlahan-lahan, maka saudara akan temukan bahwa:
  1. Adalah rencana Allah untuk menjadikan semua orang anak-Nya.
  2. Untuk itu, Ia telah menebus semua orang itu dengan Darah Anak-Nya, Yesus Kristus.
  3. Lalu, Ia memanggil semua orang itu untuk datang.
  4. Yang datang dalam iman kepada Yesus Kristus dan bertobat, akan menerima penebusan oleh Darah Kristus - mereka inilah yang disebut orang-orang yang terpilih, yang juga disebut anak-anak Allah.
  5. Mereka harus hidup dalam takut akan Allah, dengan mentaati Yesus Kristus.
  6. Mereka harus menjalani hidup yang kudus seutuhnya, sebagaimana Ia yang memanggil mereka, kudus adanya.
Dengan kata lain, setelah kita menerima kebaikan Allah yang begitu hebat, kita berkewajiban untuk mempersembahkan bagi-Nya suatu kehidupan yang kudus! Amin?
Untuk itu, kita harus melakukannya dalam takut akan Allah, dengan mentaati Yesus Kristus, Tuhan kita.
Tuhan Yesus  berkata begini: "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya." (Baca: Yohanes 13 : 17).So, sesuai dengan tema minggu ini, marilah kita mengejar kekudusan itu dengan roh yang menyala-nyala!

MENGEJAR KEKUDUSAN? HARUS ITU!

 Dikutip dari Kotbah Tgl 20 Januari 2013


"MENGEJAR KEKUDUSAN? HARUS ITU!"
Ibrani 12 : 14 - 17
"Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, 
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata."


     Dalam pujian "Kami telah dipilih dari segala bangsa (We've been chosen ...)", ada kalimat yang berbunyi : "We've been chosen, set apart to be holy", yang artinya, "Kami telah dipilih, dipisahkan supaya kudus." Dalam Ibrani 12 : 14B, "Kejarlah kekudusan", seharusnya berbunyi: "Kejarlah pengudusan." Dan, kata "pengudusan" diterjemahkan dari kata Yunani "Hagiasmos", yang dalam Bahasa Inggris diterjemahkan "Sanctification", yang sesungguhnya bermakna:
  1. "Dipisahkan bagi Allah". (Baca: I Korintus 1 : 30B ... "Ia membenarkan dan menguduskan  ....kita").
  2. "Jalan hidup yang cocok bagi mereka yang dipisahkan" (Baca: I Tesalonika 4 : 3,4 ..."Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi istrimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan" & I Tesalonika 4 : 7 ..."Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." ). Demikianlah pengertian pengudusan menurut W.E. Vine.
    Pertanyaan: "Bagaimana kita mengejar pengudusan?"
  1. Sadar, bahwa sebagai orang pilihan Allah, kita telah dikuduskan-Nya (Baca juga: Kolose 3 : 12A ..."Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya..." ), dan bahwa kita harus semakin kudus, sampai pada kesempurnaan (Baca: II Korintus 7 : 1 ..."Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, mrilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah." ).
  2. Mengingat tantangan yang akan kita hadapi, maka kita harus membuat keputusan yang radikal untuk:
  • Menundukkan diri di bawah dan pimpinan Roh Kudus (Baca: I Samuel 16 : 13 ..."Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak saat itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.", Roma 8 : 14 ..."Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah."  & II Tesalonika 2 : 13 ..."Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.").
  • Menjalin persekutuan yang akrab dengan Kristus (Baca: I Korintus 1 : 9 ..."Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita adalah setia."), dan belajar pada-Nya (Baca: Matius 11 : 29 ..."Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu." ).
  • Hidup dalam penguasaan diri, dengan meniru teladan Kristus (Baca: Yohanes 13 : 15 ..."sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu", I Petrus 1 : 15-16 ..."tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.", Ibrani 4 : 15 ..."Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." & Ibrani 2 : 18 ..."Sebab oleh karena ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.").
     Saya percaya, ketika kita melakukan bagian kita, maka Bapa Sorgawi akan mengerjakan bagian-Nya, yaitu menguduskan kita sampai pada kedatangan Kristus (Baca: I Tesalonika 5 : 23-24 ..."Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pda kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya."). So, setialah sampai Maranatha!



"Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12 : 14B



KELIMPAHAN DARI TUHAN

Bacaan Alkitab: I Raja-raja 17 : 7-16
"Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon dan diamlah di sana.
Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan. Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan  kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti." Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia."

Ayat Renungan: I Raja-raja 17 : 16
"Tepung dalam tempayan itu tidak habis ... seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya ..."

Saudaraku, simaklah baik-baik kisah janda di Sarfat itu! Lalu, tariklah pelajaran yang sangat berharga ini: "Saat saudara menyerahkan apa yang ada di tangan saudara kepada Tuhan, maka Tuhan akan menyerahkan apa yang ada di tangan-Nya kepada saudara!" Jelas, kan?
Itulah "Kelimpahan supranatural/adikodrati."
Ingat ini: Bapa Sorgawi adalah Allah Mahakaya! Amin?
(Baca saja: Hagai 2:9, Mazmur 50:10, juga I Tawarikh 29 : 11-12). Dan, Ia yang Mahakaya akan memberikan apa yang ada di tangan-Nya kepada setiap anak-Nya yang mau memberi apa yang ada di tangan mereka kepada-Nya. Tunggu apa lagi?
Nyanyikanlah lagu: "Janji-Mu seperti Fajar", dan berpeganglah pada janji Tuhan, sebab itu pasti saegera digenapi, sesegera saudara melakukan bagian saudara.

BELAJAR DARI KISAH ANAK YANG TERHILANG

Bacaan Alkitab: Lukas 15 : 11- 24
"Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. 
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tak seorangpun yang memberikannya kepadanya. 
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria."

Ayat Renungan : Lukas 15 : 18A
"Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku ..."

Pepatah Cina kuno berkata: "Kesusahan sehari terasa lebih lama daripada kegembiraan sebulan."
Saya percaya, setiap orang pernah mengalami pahitnya kehidupan. Mungkin saudara juga tahun kemaren. Tapi, bukankah masih ada kesempatan untuk bangkit kembali? Belajarlah dari kisah anak terhilang itu! Ketika ia menyadari keadannya yang susah, ia teringat akan keadaan di rumah bapanya. Saat itulah ia memutuskan untuk bangkit dan kembali kepada bapanya. Kisah selanjutnya, saudara tahu, kan? Ia diampuni bapanya dan ia dipulihkan (Baca: Lukas 15 : 20-24).
Saudaraku, belajarlah untuk mengakui, bahwa: "Jauh dari persekutuan dengan Bapa Sorgawilah yang membuat seseorang mengalami keterpurukan."
Pepatah Barat mengatakan: "Pengalaman adalah guru yang terbaik!" Jangan lupa, itu berlaku juga bagi kita semua. So, bangkitlah sekarang, dan kembalilah kepada Bapa, ke dalam persekutuan yang indah bersama-Nya. Dan, alamilah Kuasa Pemulihan-Nya. Selamat!

BAGAIMANA TETAP BERADA DALAM HADIRAT TUHAN

Bacaan Alkitab : Mazmur 51 : 9-19
"Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, 
basuhlah aku, maka menjadi lebih putih dari salju!
Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita,
biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!
Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku,
hapuskanlah segala kesalahanku!
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,
dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu,

dan lengkapilah aku denga roh yang rela!
Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran,
supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku,
maka lidahku akan bersorak sorai memberitakan keadilan-Mu!
Ya Tuhan, bukalah bibirku,
supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan;
sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur;
hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."
 
Ayat Renungan : Mazmur 51 : 13, NIV
"Jangan buang aku dari hadirat-Mu..."

Ketika saya sedang berapi-api mengikut Tuhan, saya selalu bingung jika orang-orang membicarakan Hadirat Tuhan. Namun, saya tidakmau bingun! Saaya ambil puasa dan bertanya pada Tuhan. Sebagai jawabannya, saya harus membandingkan dua pribadi yang berbeda:
  1. Kain (Baca: Kejadian 4 : 16, NIV - "Jadi Kain keluar dari hadirat Tuhan dan tinggal di tanah Nod, di timur Eden."
  2. Daud (Baca: mazmur 51 : 13, NIV) - "Jangan buang aku dari hadirat-Mu..." 
Perhatikan:
Kain dan Daud telah melakukan pembunuhan. Tapi, mereka membuat keputusan yang berbeda!
Kain memutuskan untuk meninggalkan hadirat Tuhan, sedangkan Daud malah memohon supaya dia tidak dibuang dari hadirat Tuhan.
Pertanyaan:
Apakah yang membedakan Kain yang gagal dan Daud yang berhasil dalam perjalanan rohaninya?
Jawabannya jelas: Sikap mereka terhadap hadirat Tuhan!
Saudara ingin berada dalam hadirat Tuhan? Beradalah di tempat di mana Ia berdiam!
Yesaya 57 : 15B mengatakan: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama orang yang .... rendah hati."
Beradalah dalam persekutuan orang-orang kudus dan rendah hati. Demikian pula di tempat dimana kasih dipraktekkan! Amin? So, bila tidak ada kekudusan, kerendahan hati dan kasih, mungkin Tuhan juga tidak ada di sana! Amin? So, berhati-hatilah!

KEJARLAH PERKARA-PERKARA ILAHI

Bacaan Alkitab : I Timotius 6 : 7-11
"Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." 

Ayat Renungan : I Timotius 6 : 11, The Message
"Tetapi engkau, Timotius, manusia Allah. Larilah dari semuanya itu. Kejarlah suatu kehidupan yang benar..."

Kembali kita diingatkan untuk mengejar sesuatu yang benar. Di tengah-tengah kondisi dunia yang mengejar harta dan uang, kita diperingatkan untuk menjauhinya! Sebaliknya, kita harus mengejar perkara-perkara Ilahi! Amin?
John Mason berkata:
"Hidup sukses dimotivasi oleh pengejaran yang dinamis." Dan, pilihan untuk berhenti atau mengejar, adalah saat menentukan di dalam hidup saudara! Ketika saudara memutuskan untuk mengejar perkara-perkara Ilahi, itulah saatnya Tuhan memulai sesuatu yang baik di dalam saudara
(Baca: Filipi 1 : 6 ..."Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.").
Dan, Tuhan yang memulai, Ia juga yang akan memotivasi dan memampukan saudara bertekun dalam pengejaran itu! So, dekatlah dengan Tuhan dalam Persekutuan yang akrab dan jadilah Pelaku Firman! Mazmur 60 : 14 NIV memberi jaminan:
"Bersama Allahkita memperoleh kemenangan, sebab Ia yang menginjak-injak segala musuh kita."
Perhatikan: Kalau Tuhan telah menjamin kemengangan bagi kita, marilah kita tetap bersama Tuhan, sampai ke garis akhir! Dan, capailah hal-hal yang Tuhan inginkan bagi kebaikan saudara!

MARI MENGEJAR APA YANG MENDATANGKAN DAMAI SEJAHTERA

Bacaan Alkitab : Roma 14 : 13-23
"Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: "Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!
Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu. Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Tetapi barang siapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa."

Ayat Renungan : Roma 14 : 19
"Marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun."

Saudaraku, tema dari perikop yang kita baca hari ini ialah: "Jangan memberi batu sandungan."
Ingat motto yang baru yang Tuhan berikan bagi kita: "Kami ada untuk memberkati anda."
So, saudara dan saya harus memulai sesuatu yang baru, yaitu "MENJADI BERKAT", dan bukan sandungan! Amin? Ingat ini: sebagai anak-anak Tuhan, kita mempunyai kewajiban ganda :
  1. Kewajiban terhadap Tuhan.
  2. Kewajiban terhadap sesama.  
Perhatikan:
  • Di hadapan Tuhan, kita harus menjaga hati kita agar tetap bersih!
  • Di hadapan manusia, kita harus menunjukkan hidup yang tulus! Kita wajib menunjukkan cara hidup yang benar, yang akan membawa sesama kita pada jalan yang benar pula!
Amin? Nasihat Alkitab hari ini ialah: "Kejarlah apa yang mendatangkan damai sejahtera... untuk saling membangun."  
Bacalah: Amsal 3 : 2 ... "karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu" dan yakinlah, bahwa Damai Sejahtera hanya diberikan kepada orang-orang yang mentaati perintah Tuhan.
Ingat ini: Kita harus mengejarnya! Itu tidak datang begitu saja - kita harus mengusahakannya!
Saudara mau jadi berkat? Mulailah sekarang. Jadilah pelaku Firman yang taat!

ANAK-ANAK TUHAN HARUS TERBUKA UNTUK PERUBAHAN

Bacaan Alkitab : II Korintus 3 : 12 - 18
"Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian, tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."

Ayat Renungan : Roma 12 : 2B
"Berubahlah oleh pembaharuan budimu..."

Saudaraku, dari Bacaan Alkitab dan Ayat Renungan hari ini, kita melihat bahwa Alkitab menghendaki anak-anak Tuhan mengalami perubahan! Amin?
Seseorang yang melakukan survey berkata: "Dunia membenci perubahan, padahal, itulah satu-satunya hal yang telah menyebabkan kemajuan."
Pertanyaan:
Seberapa terbukakah saudara untuk perubahan? Ingat ini:
Saat kita menolak untuk berubah, kita melawan kehendak Tuhan! Hal ini dapat membuat kehidupan menjadi sangat menyedihkan! Mengapa? Sebab II Korintus 3:18 menjamin, bahwa jika kita mau berubah terus-menerus, kita akan menjadi serupa dengan Tuhan Yesus, dalam kemuliaan yang semakin besar! jika kita menolak, tentunya akan berakibat buruk! Amin? Saudaraku, buatlah pilihan yang benar, sekarang! Perhatikan: Pada awal saudara mau berubah, hasilnya mungkin kelihatan lambat. Tetapi, jangan menyerah!
Sikap baru itu mungkin terasa canggung pada mulanya. Tetapi, bertekunlah, sampai sikap itu menjadi alamiah bagi saudara. Sebab, dengan perubahan, saudara hanya satu sikap saja jaraknya, dari suatu kehidupan keluarga yang rukun dan harmonis, dan dari suatu masa depan yang penuh harapan! Ingat ini: Suatu sikap baru tidak terbentuk dengan sendirinya. Saudara harus membangunnya! Dan, akan lebih baik lagi jika saudara memulainya sekarang. So, jangan tunda!

RENCANA BESAR TUHAN BAGI KEHIDUPAN KITA

Bacaan Alkitab : Matius 9 : 18 - 31
"Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dar belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: "Pergilah, kaena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu."
"Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya, Tuhan, kami percaya." Lalu menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini. Tetapi mereka keluar dan memashyurkan Dia ke seluruh daerah itu."

Ayat Renungan : Matius 9 : 29b
"Jadilah kepadamu menurut imanmu."

Menurut Yeremia 29 : 11, Alkitab menjamin, bahwa "Tuhan mempunyai rencana besar bagi kehidupan kita." Dan, untuk menikmati jaminan itu, kita harus mempercayai empat hal ini:
  1. Tuhan tidak pernah berdusta,
  2. Tuhan tidak pernah ingkar janji.
  3. Tuhan tidak pernah gagal melaksanakan apa yang Ia janjikan.
  4. Tuhan tidak pernah berubah setia.
Bukankan sudah saatnya kita percaya akan segala janji Tuhan?
Itulah yang disebut "IMAN!" Dan, sikap kita adalah brometer langsung bagi iman kita! Amin?
Seorang arsitek besar yang bernama Frank Lloyd Wright, pada usianya yang ke-83, ditanya tentang hasil karyanya yang terbesar. Ia menjawab: "YANG AKAN DATANG!" So, jikaTuhan menjanjikan "Hari depan yang penuh harapan", kita harus menyikapinya secara benar! Dengan kata lain: "Masa depan akan lebih cerah jika sikap kita benar!"
Hati-hati: Banyak orang menjadi patah hati, ketika masalah mendatangi mereka. Akhirnya, mereka tidak mengalami kemajuan dalam hidupnya. Saudaraku, Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa masalah! Amin? Tapi, Ia menjanjikan penyertaan dan pembelaan-Nya di saat badai (Baca: Mazmur 91 : 15 ..."Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.").
Ingat Refrain lagu: "Di saat badai bergelora, ku akan terbang bersama-Mu, Bapa Kau Raja atas semesta, ku tenang sebab Kau Allahku."
Saudara mau menikmati hidup yang lebih baik? Keluarlah dari sikap dan pikiran yang merugikan sekarang juga! Dan, berubahlah!
Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah! Amin? Bacalah: Yudas 1 : 20-21 ..."Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal." Majulah!

ESOK, KAN TERLAMBAT - PUTUSKANLAH SEKARANG !

dari Kotbah 10 Maret 2013

"ESOK, KAN TERLAMBAT - PUTUSKANLAH SEKARANG !"

"Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini jika kamu mendengarkan suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun,
di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, 
sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata:
Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku:
Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa."
Ibrani 3 : 7 - 13


     Di awal kuliah saya di AKAMIGAS (Akademi Minyak dan Gas Bumi) di Cepu - Jateng pada awal 1972, kami para mahasiswa digembleng dengan menanamkan motto : "Apa yang dapat kamu lakukan hari ini, lakukanlah - jangan tunda sampai esok hari." Motto ini diberikan untuk membiasakan kami sejak dari bangku kuliah, sampai kami kembali bekerja di Pertamina setelah lulus nanti.

     Saya percaya, sesuai Firman Tuhan dalam Ibrani 3 : 7-13, anak-anak Tuhan sedang diperingatkan agar "tidak menunda-nunda untuk membuat keputusan dan langkah iman yang benar, demi kebaikannya sendiri!" Selanjutnya, ada peringatan - peringatan penting yang harus kita simak dari ayat-ayat tersebut:
  1. Tuhan sedang menawarkan kepada anak-anak-Nya berkat (yang akan kita nikmati jika kita mentaatinya). 
  2. Ada dua hal yang sangat diperlukan untuk mendapat berkat Tuhan itu: "Iman dan Ketaatan."
  3. Tuhan ingin kita segera membuat keputusan yang benar, dan tidak menunda sampai besok. Mengapa?
  • Menunda taat, sama saja dengan tidak taat.
  • Lagipula, kita tidak mengetahui kapan hidup kita akan berakhir di bumi ini; kita tidak dapat memastikan, apakah masih ada hari esok untuk kita. So, mengingat Tuhan selalu menawarkan yang terbaik bagi setiap kita, marilah kita merenungkannya dengan hati dan pikiran yang jernih, bahwa diperlukan iman dan ketaatan segera! Tawaran itu harus kita terima sekarang. Jika tidak, kita akan rugi tentunya!
     Demikian pula dengan perintah Tuhan! Jika Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, jangan menunda-nunda untuk mentaatinya! Ingat: "Menunda taat sama dengan tidak taat." Contoh: Abraham, dalam Kejadian 22 : 1-3..."Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya : "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.
Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya: ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya."
Demi Ia segera melakukan perintah Tuhan (Baca saja: ayat 3). Hasilnya, ia menerima berkat besar (Baca: Kejadian 22 : 4-18 ..."Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: Ya , anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." ).
Saudara mau menyenangkan Tuhan? Jangan menunda mentaati perintah-Nya! Lakukan sekarang, dan lihat hasilnya!


"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari; selama masih dapat dikatakan hari ini, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa."
Ibrani  3 : 13.